5 Tempat Favorit Makan dan Ngopi


Mie Rebus ala Medan di kawasan kuliner Pagaruyung.

Ehm.. Saya nggak punya rekomendasi restoran makan favorit yang banyak sih, karena saya biasa masak, keluarga juga biasa makan di rumah. Kalau keluar rumah untuk jalan-jalan, tujuan utamanya memang bukan untuk cari makan enak, tapi cari kopi yang enak, hehehe. Nggak apa-apa ya kalau tempat restoran favoritnya dicampur dengan tempat ngopi di beberapa kota..  
Tempat favorit makan / minum :

                   1.Gudeg Yu Djum, Jogja

Menikmati Gudeg Yu Djum di Hotel Whizz, Jogja
Kalau jalan ke Jogjakarta, saya pasti kecarian Gudeg Yu Djum. Gudeg kering khas Jogja yang terdiri dari nangka, krecek, daging ayam, telur bebek, dan yang selalu ngangenin, kuah arehnya yang gurih. Hmmm… baru cerita aja saya sampai ngences.

Gudeg Jogja itu selalu berbeda. Bahkan ibu saya sendiri tidak bisa masak gudeg seenak gudeg Jogja. Menikmati gudeg di Jakarta dan Jogja aja beda, tetep lebih nikmat makan gudeg di Jogja. Hehehe.. dasar emang bawaannya aja yang pengen ke Jogja yak..
2.                 
                  2.Kawasan Pagaruyung, Medan

Roti Cane dengan kuah kari yang maknyus di Pagaruyung.
Pindah ke seberang pulau. Di Medan banyak juga makanan enak. Tapi yang hampir selalu saya kunjungi adalah kawasan Pagaruyung di Kampung Madras. Kawasan yang dihuni etnis India ini menawarkan berbagai citarasa kuliner khas India, seperti roti cane dan martabak India. Selain itu ada juga mie rebus Medan, mie Aceh, kerang rebus, dan lain-lain.

Cita rasa masakan India ini tentu saja berbeda, gurih dan kaya rempah, mantul pokoknya! 

Saya paling suka roti cane kuah kari. Kari asal negeri Bollywood ini konon terbuat dari 25 jenis rempah, yang menghasilkan rasa, pedas, asam, dan maknyuss.. hehehe.


3. Bakso Lapangan Tembak Senayan

Mie Ayam Rica-rica kesukaan saya.

Nah, ini dia restoran favorit yang bisa memenuhi selera satu keluarga. Kalau ke sini saya, suami, dan anak sudah punya menu kesukaan masing-masing. Suami sukanya Tongseng Kambing, si bos kecil pilih Bakso Spesial pakai pangsit, sedangkan saya selalu memesan Mie Ayam Rica-rica.

Habis makan biasanya kami pesan es teller, es campur, atau es lilin. Rasanya lumayan enak, harga pun relative bersahabat.




4.Filosofi Kopi

Piccolo, kopi pilihan kami di Filosofi Kopi.
Ini tempat hangout saya dan keluarga kalau suami libur. Tulisan ini pun lahir dari kafe ini. Hehehe. Entahlah, kalau nongkrong di sini ide-ide bermunculan, proyek menulis pun lancar jaya. Mungkin karena piccolo dan french fries-nya, atau musiknya yang terkadang syahdu terkadang nge-beat asik.

Waktu “emas” untuk menulis sekitar pukul 11.00 – 12.00, saat kafe ini masih sepi. Lewat makan siang dan dzuhur pengunjung tak jarang harus antri seat, atau duduk di luar.

Untuk saya ngopi di sini termasuk murah. Ngopi berdua, plus makan kue dan kentang goreng, hanya sekitar Rp120.000.   




Es Kopi Toko Djawa, salah satu yang favorit di sini. 
5. Toko Kopi Djawa, Bandung

Tempatnya mungkin sempit, tapi instagramable banget. Kopinya juga enaak. Ngeunah pisanlah pokoknya!  Menu andalannya adalah Es Kopi Toko Djawa dan Es Kopi Awan. Saya sih sukanya Piccolo, teuteup.. hahaha..

Eh, Es Kopi Toko Djawanya enak juga kok. Minuman ini terdiri dari kopi, susu, dan gula Jawa. Hampir sama dengan menu tersebut, Es Kopi Awan ada tambahan creamy foam.

Kafe unik ini menyediakan berbagai buku untuk dibaca di tempat. Awalnya memang kafe ini toko buku. Di samping itu ada juga berbagai merchandise seperti tas, gantungan kunci, dan lain-lain.
  

Comments