Pilih Nama Blog yang Gue Bangeed..



Pernah dengar dari seorang teman, memilih nama untuk sesuatu, apakah nama perusahaan, lembaga, atau website, tidak bisa sembarangan. Teman saya itu, yang kebetulan sedang mencari nama website untuk usahanya, harus berkonsultasi dengan pakar fengshui. Hah?? Segitunya ya?

Kalau membutuhkan pemikiran yang matang, saya setuju banget. Karena nama itu doa. Jadi berilah nama sesuatu, seseorang, atau apapun itu dengan nama yang baik. Dan kalau bisa jangan yang pasaran. (Heheh..yang terakhir ini subyektif banget ya)

Sama pusingnya saya ketika membuat nama blog. Dulu, saya muda yang sangat menggebu-gebu dengan dunia sastra, menamai segala sesuatu dengan bahasa sastrawi. Jadilah blog saya bernama “Pena-pena”, kemudian “Secangkir Kopi”, dan terakhir yang saya ingat “Saya Jurnalis”. Entah berapa blog lagi yang sungguh sangat sastrawi dengan konten puisi nan mengawang-awang.

Sekarang saya pun masih penikmat sastra. Tapi rasa-rasanya kalau harus membubuhkan nama-nama berbau sastra itu, saya rada takut blognya jadi keberatan nama. Hahaha. Bayangkan, misal saja namanya “Negeri Senja” (meminjam judul buku Seno Gumira Ajidarma), tapi isinya curhatan saya sebagai emak-emak atas lonjakan harga cabai. Wkwkwkwk.. Njumplang, kalau kata orang Jawa.

Menyesuaikan isi dengan nama, itu hal pertama yang saya lakukan ketika mulai serius lagi ngeblog. Menimbang isi blog saya yang sudah sangat realistis, saya pun memilih nama yang juga realistis, alias mencerminkan diri saya apa adanya.

Fix sudah, lets just be your self! Saya mengambil nama saya sendiri sebagai nama blog. Ini juga merujuk kepada nama blogger-blogger professional yang sudah melanglang buana di dunia maya.

Saya pun mencoba googling nama saya sendiri, “Rachmi Ayu”. Ya Allah ternyata sudah banyak yang memiliki nama yang sama, wkwkwkwk. Termasuk seorang penyanyi, yang beberapa kali penggemarnya salah alamat menyapa sang artis di medsos saya.  

Setelah pemikiran yang lumayan panjang, saya pun mendapat nama yang saya pakai saat ini. “raywulandari”. Nama Ray berasal dari penggalan nama saya, dan Wulandari berasal dari nama belakang (bukan nama keluarga).

Nama “Ray” adalah juga kode nama penulis saya ketika masih bekerja di media surat kabar dulu. Nama yang menurut saya earcatchy dan gue bangeeed!

Comments