Serunya Nge-trip Naik Argo Parahyangan ke Bandung



Jatah cuti kantor tinggal tiga hari, tapi pengeen banget liburan asik. Kenapa enggak? Yuuk.. ke Bandung naik kereta api. Justru,duduk selama tiga jam perjalanan di atas si "ular besi" ini aja udah kayak liburan lho!

Suasana di dalam KA Argo Parahyangan.


Sekarang dari Jakarta ke Bandung bisa kayak ngedipin mata aja. Nggak perlu macet-macetan di jalan dan banyak hiburan sepanjang perjalanan di Argo Parahyangan, kereta yang membawa kami ke Bandung.

Yup, di atas kereta kita bukan hanya disuguhkan pemandangan indah pegunungan dan lembah di sepanjang perjalanan dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Bandung. Segenap fasilitas dan kenyamanan yang diberikan KAI untuk para penumpang sungguh membuat badan jadi mager alias males gerak.


Apa aja sih yang bikin liburan naik kereta api jadi lebih asik?

      1. Kursi Nyaman dan AC Dingin

Asiknya "nge-jomblo" di kursi jomblo.

Saya selalu menjadi penggemar kereta api sejak dulu. Sejak masih ada tiket sebesar kartu gaple, masih bisa jajan nasi rames di atas kereta, dan duduk umpel-umpelan di lantai kereta saat mudik Lebaran.

Tapi Kereta Api Indonesia kini memiliki wajah pelayanan yang baru. Para penumpang duduk tak lagi khawatir berdesakan dan panas-panasan. Kini, KAI wajib memberikan fasilitas kursi untuk penumpang kereta api jarak jauh, plus memberi kenyamanan ruang dengan fasiltas AC yang tak sekadar sepoi-sepoi. Dingin euy! 

Di setiap ujung kereta, disediakan kursi “jomblo” atau satu penumpang, untuk kenyamanan traveller solo atau tunggal. Kursinya bisa dibolak-balik juga lho, sama seperti kursi yang lain. Memberi kenyamanan berkumpul bagi keluarga kecil ayah, ibu, dan satu anak seperti kami.

2. Kereta Baru yang Sarat Fasilitas

KAI perlahan juga memperbarui bodi kereta apinya dengan bodi stainless steel yang antikarat. Tampilannya yang baru membuat ruang kereta menjadi makin kelihatan segar dan nyaman.

Setiap deretan kursi dilengkapi dengan fasilitas charger ponsel, meja tempel kecil di dekat jendela, pijakan kaki yang nyaman, serta meja lipat di sisi kursi.

Di setiap kereta juga ada empat layar TV, masing-masing satu di kedua ujung kereta, dan dua digantung di tengah. Untuk mendengarkan suara tayangan TV ini penumpang bisa memasukkan earphone ke lubang audio jack yang terdapat di tiap tempat duduk.

Baca majalah, salah satu fasilitas yang bisa dinikmati di atas kereta.


Selama perjalanan banyak hal yang bisa dinikmati. Ada dua bantal kecil yang lumayan nyaman untuk alas kepala jika Anda mengantuk. Ada majalah OnTrack, majalah yang sarat informasi seputar kereta api, pariwisata dan budaya Indonesia, yang bisa memenuhi hasrat pengetahuan. Atau menikmati perjalanan sambil ngopi, ngeteh, ngobrol dan foto-foto selfie.

Bagi yang Muslim, disediakan musala kecil di kereta restorasi, lengkap dengan mukena dan sajadah. Toilet pun lebih bersih dan nyaman. Beberapa kereta sudah ada yang dipasang closet duduk.

3. Makanannya Enaaaaak…..

Nasi Goreng Parahyangan yang endess..

Kami senang bepergian dari pagi, karena udaranya lebih segar dan sarapannya nikmaaat. Sengaja kami makan pagi hanya sedikit di Stasiun Gambir, supaya bisa makan lagi di atas kereta, hehehe..

Argo Parahyangan menyediakan menu sarapan dalam kemasan siap santap yang fresh. Saat itu KA menyediakan menu pilihan Nasi Goreng Parahyangan dan Nasi Bento. Rasanya tak kalah dengan menu di restoran, tasty dan yummy.  

Yang selalu sedia setiap saat adalah teh melati dan kopi yang siap sedu. Hmm.. saya paling suka tehnya, sangat pas rasanya menyeruput hangatnya teh ini di sambil menikmati pemandangan hijau di luar jendela.

Harganya relatif terjangkau, sekitar Rp 30.000 per kotak nasi. Pertengahan tahun 2018 ini dua kali kami ke Bandung. Pembelian dua boks paket nasi dan dua cup teh sekitar Rp.75.000 hingga Rp.80.000.

4. Jalur Kereta yang Memanjakan Mata

Jembatan Cisomang, dok wikipedia.

Memasuki daerah perbukitan dan jurang, kecepatan kereta pun melambat, demi keselamatan dan kenyamanan perjalanan.

Nah, di sini asiknya. Buat yang hobi nge-vlog, fotografi, atau cari pemandangan yang menyejukkan mata, momen ini jadi momen yang menarik. Selepas dari Stasiun Cikampek kereta api mulai berjalan berkelak-kelok, mengikuti kontur perbukitan dan lembah sampai ke Bandung.

Di sini adrenalin saya mulai memuncak, karena kita akan melewati dua jembatan legendaris, yaitu Jembatan Cisomang, jembatan tertinggi di Indonesia yang konon tingginya mencapai 100 meter dari dasar Sungai Cisomang yang ada di bawahnya. Deg-degan rasanya melewati jembatan yang membelah jurang ini. Di sisi jembatan terdapat jembatan yang sama yang dibuat dari zaman Belanda, tapi tak lagi digunakan. 

Jembatan yang kedua, yang tak kalah spektakuler adalah Jembatan Cikubang, jembatan terpanjang di Indonesia, yaitu sejauh 300 meter.

Argo Parahyangan juga melewati terowongan Sasaksaat, terowongan sepanjang kurang lebih 1 Km, yang juga digadang-gadang sebagai terowongan terpanjang yang masih aktif di Indonesia.

5. Stasiun Dekat dari Tempat Wisata

Kawasan wisata alam Cikole, relatif tak jauh dari pusat kota.

Stasiun Bandung pun relatif dekat dari lokasi perhotelan, tempat cari makan dan oleh-oleh, serta tempat rekreasi. Kalau Anda nggak capek, dua hari di pusat kota aja udah puas keliling-keliling Bandung.

Dan yang lebih menyenangkan lagi, seperti dikutip dari berbagai sumber PT. KAI berencana mereaktivasi jalur-jalur KA lama, salah satunya Bandung-Ciwidey.

Kalau rencana ini berjalan baik, kita nggak perlu kelamaan di jalan kalau mau ke tempat wisata instagramable di Ciwidey, seperti Kawah Putih, Situ Patenggang, dan Kebun Teh Rancabali. Asik banget kaan?..














Comments