Cermati 4 Langkah Ini, Agar Umroh Lancar Bahagia

Masjidil Haram, Mekkah di waktu malam. Jemaah umroh dari berbagai negara beribadah di tempat ini nyaris 24 jam. (Foto: Pribadi)



Siapa yang rindu ke Baitullah? Ke Mekkah? Sholat di Masjidil haram? Tak sekadar melihat kabah tapi juga menyentuhnya, bahkan mencium hajar aswad? Lalu melakukan tawaf dan Sai dari Safa ke Marwah? Saya rasa, hampir semua umat Islam punya cita-cita ini. Cuma membayangkan saja kerap bikin mata kita berkaca-kaca. Ehm, mungkin itulah yang disebut getaran keimanan.

Sayangnya, keterbatasan kuota dan kebijakan masa tunggu keberangkatan ibadah haji, membuat kita masyarakat Indonesia harus punya kesabaran ekstra. Saat ini masa tunggu ibadah haji antara  lima hingga 8 tahun. Bahkan ada yang sampai belasan tahun.

Sejumlah fakta di atas, membuat umroh dalam sepuluh tahun terakhir jadi alternatif  pelepas kerinduan kita ke tanah suci.

Tingginya animo umat Islam Indonesia berumroh, membuat bisnis perjalanan umroh berkembang pesat. Hingga akhir tahun 2018, menurut data Kementerian Agama di tanah air ada  906 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) atau biro travel yang menjual paket umroh ke masyarakat.

Meski secara kuantitas PPIU sangat banyak, ternyata tidak semua biro perjalanan penjual paket umroh bekerja professional. Alih-alih mengantarkan jemaah beribadah ke Mekkah dan Madinah, sejumlah biro perjalanan umroh justru terjerat pidana. Beberapa kasus jemaah gagal berangkat dengan bermacam modus jadi bukti adanya biro perjalanan umroh abal-abal bin nakal.

Biro abal-abal seperti itu, menjual paket bodong, yang membuat ratusan Jemaah bukan menangis terharu karena akhirnya melihat kabah atau bisa berdoa di raudhoh. Tapi menangis pilu karena tertipu!

Nah, di tengah kerinduan pada Mekkah dan Madinah yang tak tertahankan. Kita sebagai calon pembeli paket umroh tetap dituntut jeli pilah pilih biro perjalanan umroh. Tetap cermat memilih biro perjalanan, agar niatan mulia beribadah ke tanah suci tidak ada kendala.

Untuk itu, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan agar tidak jadi korban biro perjalanan umroh nakal. Berikut bocorannya!

 
Melihat foto kiriman suami saat umroh saja saya bergetar. Apalagi jika bisa melihat dan merasakan langsung sholat di dekat kabah. (Foto: Pribadi)

1. Jangan Tergiur Paket Sekadar Murah
“Umroh 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Hanya 13 Juta rupiah!” Sekitar lima tahun lalu suami saya tergiur dengan penawaran ini. Bayangan bisa itikaf di Masjidil Haram dan harga paket umroh yang sangat murah membuat hati suami berbunga-bunga.Terbang setinggi langit, happy banget.

13 juta rupiah adalah paket paling murah yang pernah kami temui. Untuk paket ini, jemaah memperoleh tiket penerbangan pulang pergi plus akomodasi sederhana berupa kamar asrama. “Karena akan itikaf, kita hanya butuh kamar hanya untuk titip tas serta mandi/ganti baju saja,”kata seorang teman yang sama-sama silau oleh paket ini.

Singkat kata, setelah diskusi suami pun membeli paket murah meriah ini. Untuk umroh kali ini, saya putuskan tidak ikut karena membayangkan backpacker di negeri gurun tentulah tak senyaman perjalanan umroh regular.Dengan semangat 45, suami siap backpacker di Mekkah. “Ini benar-benar menantang,”ujarnya. Paket pun dibayar lunas di depan.

Masalah tiba sepekan jelang keberangkatan. Meski sudah ikut manasik dan memperoleh dua lembar kain ihrom juga dua stel seragam batik, tapi tak satu pun Jemaah di rombongan suami saya yang berjumlah 18 orang memegang visa. “Visa lagi dalam pengurusan Pak,” kata admin biro perjalanan umroh kami.

Gelisah akhirnya tak tertahankan. Karena beberapa teman yang memilih biro umroh lain sudah terbang dan mendarat di Jeddah.Bahkan ada yang mulai beritikaf di depan Kabah. Sementara 10 hari terakhir Ramadhan yang dirindukan itu tinggal hitungan jam.

Dan, apa yang dikhawatirkan betul-betul terjadi. Suami saya dan beberapa kawannya beroleh kabar,” Mohon maaf, visa kita belum keluar. Paket umroh itikaf 10 hari terakhir bulan Ramadhan dicancel,”begitulah pengumuman dari admin biro umroh kami.

Meski akhirnya, uang kami kembali seratus persen itu pun setelah kami mengancam akan lapor polisi, tapi kecewa dan luka tetap tak mudah terobati. Pengalaman ini sekaligus membuat kami lebih berhati-hati dengan tawaran paket umroh murah. Pilih yang pasti-pasti saja, meski harga lebih mahal tapi masih masuk akal.

 
Meski sempat tertipu biro umroh abal-abal, akhirnya suami dan teman-temannya berhasil berangkat juga ke Tanah Suci. Selain kesiapan rohani, fisik dan finansial calon jemaah umroh/ haji wajib cermat memilih biro perjalanan. (Foto: Pribadi)

2. Cermati Rekam Jejaknya
Selain lengah dan silau oleh “harga murah”, saya akui kami saat itu juga tidak cermat terhadap rekam jejak biro perjalanan umroh yang kami pilih.Kami langsung percaya, karena yang memperkenalkan biro perjalanan ini adalah kolega yang kami percaya juga.

Belakangan, setelah saya teliti ternyata biro perjalanan kami hanyalah biro perjalanan kecil yang juga membeli paket dari biro-biro perjalanan besar di Jakarta. Mereka memang sudah 10 tahunan berbisnis travel, tapi untuk haji dan umroh baru punya pengalaman seumur jagung.

Meski tidak semua, biro perjalanan umroh skala kecil dan masuk kategori baru bakal menelantarkan konsumennya, tapi saran saya tetaplah cermati rekam jejak mereka.  

Untuk mengetahui rekam jejak biro perjalanan umroh, luangkan waktu untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya. Cari legalitas perusahaannya. Bagaimana pengalaman mereka melayani para Jemaah? Apakah ada masalah atau tidak.

Menggali informasi yang paling mudah ya dengan googling. Saat saya mencobanya, mesin pencari google memberikan sejumlah daftar. Salah satu yang masuk daftar review positif sebagai travel umroh yang aman, nyaman dan terpercaya adalah Ahsanta. Silakan dicoba! Jangan sungkan karena testimoni jemaah berikut keterangan paket dan agenda perjalanan selama ini cukup jelas sekaligus menenangkan.



3. Tetap Kritis dan Jangan Gampang Percaya
Hampir mirip dengan mencermati rekam jejak, di poin ini kita dituntut cerewet dan jangan gampang percaya.  Meski kerap terdengar, untuk umroh kita harus selalu sabar tapi menurut saya kesabaran harus tetap dibarengi kehati-hatian. Jangan sungkan untuk menanyakan hal-hal detil menyangkut hak kita sebagai konsumen ke biro perjalanan umroh.

Yang paling utama ditanyakan diantaranya: kepastian visa diterima kapan (tanggal dan hari visa kita terima harus dapat), jika visa tidak keluar sesuai yang dijanjikan lalu apa solusinya?, Dari tempat asal ke tanah suci kita akan naik pesawat apa, transit dimana, selama transit bagaimana makan minumnya? 

Berikutnya yang harus ditanyakan: selama ibadah umroh kita akan menginap dimana? Siapa pendamping kita? Bagaimana makan, minum dan transportasi lokalnya? Semua harus clear sejak awal. Tanyakan dengan sopan, bersahabat  tapi tegas. Jika biro perjalanan umroh tak mampu menjawab dengan baik serta meyakinkan, maka sebaiknya cari biro lain yang lebih baik.



4. Siapkan Plan B
Selalu siapkan rencana kedua atau plan B. Sebab tak selalu apa yang kita rencanakan berjalan mulus.  Seperti kasus gagal umroh backpacker yang suami saya alami.  Saat itu, mereka punya plan B: jika gagal berangkat karena kesalahan biro perjalanan maka mereka sudah menyiapkan langkah hukum. 

Siapa yang harus dihubungi dan dokumen apa yang harus dipersiapkan jika ada wanprestasi. Adanya plan seperti ini, membuat suami saya dan teman-teman lebih tenang, juga lebih siap  ketika akhirnya betul-betul terbentur. Ingat umroh membutuhkan dana besar, dan itu adalah uang hasil kerja keras kita. Jangan pernah lengah dan memberi peluang dikibuli.

Plan B tak selalu berupa langkah hukum. Bisa saja diganti dengan langkah lain: misalnya langsung minta ditransfer ke biro perjalanan lain dengan jaminan berangkat, atau penjadwalan ulang dengan kriteria lebih ketat.

Itulah sedikit tips dan pengalaman saya dan suami saat memilih biro perjalanan umroh. Ada kenangan pahit karena pernah gagal berangkat, tapi dari situ saya jadi lebih berhati-hati. Mudah-mudahan tulisan ini bisa jadi referensi untuk teman-teman. Hingga bisa segera menjalankan ibadah haji atau umroh secara aman, nyaman, menggunakan biro perjalanan terpercaya. Insyaallah mabrur, lancar dan bahagia.(*)








Comments