Elegi Pejalan Kaki

Berjalan kaki selalu jadi favorit saya dan keluarga. Baik saat olah raga maupun aktivitas harian.

Saya paling suka jalan kaki. Saat masih sekolah pulangnya jalan kaki, pas kerja berangkat dan pulang pun sering jalan kaki. Begitu juga saat traveling. Saya suka eksplorasi, mencari tempat makan enak, rekreasi sambil hunting foto.. Dengan berjalan kaki. 

Karenanya saya suka trotoar yang bersih, lebar, dinaungi pepohonan besar. Jangankan untuk jalan, buat istirahat dan tidur sejenak pun enak.

Sekali waktu saya ke Kuala Lumpur. Di sana ada skywalk yang menghubungkan beberapa spot kota yang jauh jaraknya. Saking asyiknya jalan saya saat itu sampai lupa mencatat titik-titik mana saja yang dilewati. Yang jelas keberadaan skywalk selain nyaman juga aman, minim kecelakaan lalu lintas. 

Nah.. Di Jakarta nyaris tidak ada tempat bagi pejalan kaki yang aman dan nyaman. Selain dimanfaatkan untuk dagang sebagian PKL dan parkir, trotoar juga bikin saya deg-degan, karena banyak pengendara motor yang by pass lewat jalan ini untuk melepaskan diri dari kemacetan. 

Kalau saya tegor, eh... Galakan pengendara motornya.. *tepokjidat. Mending naik angkot, atau GO-JEK sekalian, yang lebih cepat, aman, dan mudah pemesanannya.

Namun sebenarnya pemerintah daerah bukannya diam aja. Seperti dikutip dari Kompas.com, Dinas Bina Marga DKI Jakarta siap untuk menggelontorkan  anggaran Rp 412 miliar untuk membangun trotoar ideal di beberapa titik tahun ini. 

Beberapa tempat yang bakal dibangun seperti di kawasan Masjid Istiqlal, Kota Tua, Sunter, Jalan Jatinegara Barat dan Jalan Jatinegara Timur, serta Jalan Bekasi Raya. Sejumlah trotoar ideal juga akan dibangun di Jalan Mahakam dan Barito. Begitu menurut sumber berita tersebut.
Yang jadi pertanyaan saya, kapan bakal dibangun dekat rumah saya ya.. Hehe..

Pasalnya, saya pun sering jalan kaki di komplek perumahan dekat tempat tinggal di daerah Kebayoran Lama. Lokasi pemukiman mewah tersebut sangat nyaman untuk dijadikan area olahraga, karena masih banyak pohon dan tukang tanaman. Salah satu spot terbaik untuk menghirup udara segar di pagi hari. 

Sayangnya di jalan-jalan primer komplek tersebut nyaris tidak ada trotoar.. Saya, suami dan anak harus melipir sepanjang jalan, tidak bisa jalan beriringan. Mau nyebrang pun harus cari tempat aman dan pasang mata waspada, karena para pengendara jarang yang mau ngalah sama pejalan kaki. Hadeeh..(*)

Comments