Belajar Membaca dan Menjelajah Dunia Lewat Let,s Read

Di sebuah kota besar yang sangat sibuk, seorang gadis cilik mencari orang yang bisa bercerita. Ibunya terlalu sibuk di dapur, ayahnya asyik membaca koran. Kakaknya sedang bermain kriket. Tetangganya pergi belanja, bahkan gurunya lebih memilih mengajaknya mengerjakan soal hitungan.

Di tengah kesibukan semua orang, ia bertemu dengan seorang gadis muda yang bersedia meluangkan waktu untuknya. Gadis muda itu bercerita tentang apa saja. Begitu memukau dan menghanyutkan.

Tak lama teman-temannya datang, lalu seluruh kelas ikut dengar cerita setiap hari. Guru-guru, anak-anak sekolah lain, bahkan yang belum bersekolah pun datang.

Dan mereka pun belajar memintal cerita, menenun dan menyulam cerita, memasak cerita, menerbangkannya seperti layang-layang di langit biru. Dan akhirnya semua orang di kota yang sibuk ini pun senang bercerita dan mendengarkan cerita.

Kisah bertajuk City of Stories atau Kota Aneka Kisah yang saya kutip dalam aplikasi Let's Read ini membuat saya terhenyak dan haru. Si kecil yang biasanya tak bisa diam kalau dibacakan cerita, kali ini rapat merebahkan tubuhnya ke saya sambil menyimak.

Membaca cerita ini membawa saya menemukan refleksi diri. Betapa sejak kecil saya menyukai cerita. Buku sejak dulu, adalah jendela dunia yang membuat saya terbang mengelilinginya tanpa beranjak dari tempat duduk.

Dan kini saya membacakannya untuk si kecil. Senang melihatnya tak berhenti bertanya tentang hal-hal baru yang dia dengar dari cerita. Mengenal budaya, bahasa, dan kisah dari negeri yang belum pernah ia kunjungi. Hingga puncaknya, ia tertarik untuk mengeja huruf demi huruf cerita yang ia senangi. 


Belajar menyukai buku meski baru dengan "membaca"gambarnya.


Bagi saya, buku dongeng adalah salah satu pintu masuk yang efektif untuk menarik minat baca anak. Kisah yang menarik dibalut gambar nan apik akan menstimulus otak anak untuk mulai mengenal huruf dan mengeja. Selain itu pengalaman membaca akan membawa daya imajinasinya terbang tinggi, menambah wawasan dan kosakata bahasanya.  

Namun, bagi anak yang super aktif seperti si kecil, butuh sebuah proses panjang untuk mengenal dan menyukai dongeng. Ini beberapa tahapan yang kami lalui untuk menarik minatnya membaca.

1.    Menarik perhatiannya lewat hobi

Si kecil sangat menyukai mobil-mobilan. Entah berapa buku cerita yang saya beli, tidak akan lama disentuhnya. Setelah sekali dibacakan, selepas itu ia akan berpaling lagi ke mainan mobilnya. Saya coba untuk mengajaknya membaca buku bersama sebelum tidur, eh.. malah ia yang menarik saya main mobil-mobilan.


Arahkan bahan bacaan pada hal-hal yang disukainya.

Saya dan suami pun memutuskan untuk mengikuti alur permainannya. Kami mengganti buku cerita kartun dengan buku atau majalah tentang otomotif. Ia pun mulai tertarik, meski hanya “membaca” gambarnya saja. Namun lama kelamaan ia mulai mengeja huruf-huruf yang membentuk kata merk-merk mobil, seperti “Honda”, “Toyota”, “Subaru”.

2.    Bercerita dengan suara lantang dan memikat

Nah, untuk menarik perhatiannya pada cerita, saya pun harus all out. Termasuk belajar story telling. Dengan kemampuan pas-pasan, saya nekad saja membaca, yang penting bersuara lantang, mencoba menirukan suara binatang, anak-anak, orangtua, dengan gaya yang saya nikmati dan ternyata ia pun suka. Saya dan suami merekam beberapa cerita yang bisa diperdengarkan kembali.

Kami memilih buku dengan gambar dan cerita yang lucu. Awalnya, ia selalu memilih cerita tentang mobil, lama-kelamaan ia mulai menyukai cerita binatang, karena ia pun penyuka kucing.

3.    Orangtua memberi contoh

Ayah dan ibu adalah sosok role model bagi si kecil, maka saya dan suami pun harus memberi contoh. Menunjukkan ketertarikan pada buku, khususnya buku-buku anak, itu hal yang sebaiknya dilakukan. Bersama meluangkan banyak waktu untuk membaca, ketimbang bermain game atau menonton televisi.


Mengajaknya ke toko buku akan menarik minat anak untuk membaca.

Karena saya dan suami sama-sama hobi baca dan menulis, kami senang mengoleksi banyak buku, di antaranya majalah komik dan buku anak serial petualangan. Kami menatanya rapi dalam rak-rak buku agar mudah diambil dan sedap dipandang. Si kecil pun akhirnya ikut menikmati setiap kegiatan kami dengan buku. Ia ikut beli buku, setiap kami pergi ke toko buku favorit, mengoleksi buku kesukaan, dan minta dibacakan sebelum tidur.

4.    Biarkan si kecil nikmati proses belajarnya

Tidak bisa dipungkiri, terselip sedikit keinginan di hati saya sebagai orangtua, agar si kecil lekas pandai membaca dan menulis. Namun saya juga tahu, umurnya masih sangat belia, masih puas bermain, menikmati apa yang ia sukai.


Si kecil belajar membaca sambil bermain.

Saya memilih untuk tidak membebani proses tumbuh kembangnya. Tuntutan dari luar itu ada dan tak jarang bikin galau. Sebut saja seperti kewajiban untuk bisa membaca di jenjang pendidikan tertentu, dan lain sebagainya.

Tapi bukankah lebih baik agar si kecil menikmati prosesnya? Pada saatnya, dia akan senang belajar membaca, dan kami tidak akan terlalu sulit mengajarinya.

5.      Memilih bacaan berkualitas untuk si kecil

Kami menyediakan berbagai pilihan bacaan untuk si kecil dan membiarkan ia mengeksplor apa yang ia suka. Namun ada kalanya, pilihan bacaan itu pun harus diseleksi, menyesuaikan dengan karakter, usia, sisi moral dan nilai edukasi yang bisa ia serap, dan tutur yang enak untuk dibaca.

Nah, ternyata susah-susah gampang memilih buku-buku terbaik untuknya. Apalagi untuk anak yang aktif seperti dia, satu cerita pendek rasanya tak cukup. Ia mulai memiliki selera sendiri. Cerita yang lucu dan gambar yang penuh warna akan menarik perhatiannya.

Perpustakaan Digital Let’s Read 


sumber : theasiafoundations.org

Dari sekian banyak cerita buku, akhirnya Let's Read menjadi salah satu pilihan terbaik. Aplikasi perpustakaan digital yang bisa diunduh cuma-cuma lewat smartphone ini sudah menjadi bagian hidup kami beberapa bulan terakhir.


Link website Let's Read yang dibuka di komputer. 

Let’s Read diinisiasi oleh The Asia Foundations lewat program Book For Asia. Perpustakaan digital ini membuka jendela pengetahuan anak pada berbagai budaya di berbagai negara, kebanyakan dari Asia. Berbagai cerita dikumpulkan, yang kemudian diterjemahkan dalam beberapa bahasa nasional maupun daerah.  Ada 44 bahasa yang bisa dipilih pembaca. Bahkan untuk Indonesia, tersedia juga pilihan bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan Minangkabau lho.


Cerita-cerita yang disuguhkan Let's Read dalam
aplikasi smartphone.


Cerita-cerita yang disajikan pun berbobot, baik bagi pembentukan karakter, pengembangan wawasan dan pengetahuan anak.  Kita bisa memilih jenis cerita apa yang Ini bisa dilihat dari tag adat label yang menempel pada cerita, seperti science, community, animals, family & friendship, nature, problem solving, adventure, critical thinking, dan mighty girls.

Ada level atau tingkatan kesulitan bacaan yang juga bisa dipilih sesuai dengan usia dan kemampuan baca anak. Dimulai dari yang paling mudah, My First Book, lalu level 1, 2, 3, 4, dan 5.








Asah Kemampuan Bahasa

Bukan hanya untuk anak, Let’s Read ini juga ajang belajar bagi orangtua. Yup, lewat Let’s Read saya belajar lagi beberapa bahasa yang sudah saya kuasai. Meski sebentar-sebentar saya harus buka lagi kamus di Google, hehehe..

Let’s Read mengingatkan saya pada metode belajar bahasa Inggris saat saya kecil dulu. Karena sering dijejali buku cerita impor oleh kakak, saya yang dulu masih di bangku SD jadi suka sekali pelajaran bahasa Inggris.

Nah, kebiasaan ini pun saya coba tularkan ke anak saya. Yang tadinya cuek, dia jadi mulai bertanya, tertarik dan mulai melafalkan. Bahkan yang tidak saya duga, dia juga sangat menyukai cerita berbahasa Jawa, bahasa asli daerah asal kami.


Cerita "Poki Golek Omah" kesukaan si kecil.
Sekarang dia pun mempunyai beberapa cerita favorit yang tak pernah bosan diperdengarkan, dan banyak di antaranya cerita berbahasa Jawa. Salah satu cerita yang paling ia suka adalah Poki Golek Omah.

Cerita yang ditulis Anisa Nada Sukmono ini bercerita tentang perjalanan seekor kucing kampung bernama Poki yang mencari rumah untuk beristirahat. 

Cerita yang sederhana dan sangat padu dengan ilustrasinya yang lucu. Apalagi jika dibacakan dengan logat Jawa yang fasih, si kecil tertawa terpingkal-pingkal setiap kali saya membacakannya.





Belajar Mencintai Budaya dan Menambah Pengetahuan

Si kecil tak hanya dapat mengembangkan imajinasinya sambil belajar membaca, ia juga berkenalan lebih jauh dengan budaya dan tradisi di negeri dan daerah yang belum pernah ia jajaki.

Ia jadi tahu, bajaj berasal dari India, di Sumatera Barat juga ada batik, dan ada permainan tradisional bernama egrang di Jawa Barat.

Dari Let’s Read ia pun tertarik untuk mengetahui banyak ilmu pengetahuan baru, mengapa di bumi benda selalu jatuh ke bawah, mengapa ada malam dan siang, dan mengapa langit berwarna biru. Meski belum semua ia pahami betul tapi ia mendengarkan cerita saya dengan takzim. 


Salah satu kisah tentang virus corona,
yang memberikan edukasi bagi anak.

Satu hal lagi yang membuat saya salut, Let’s Read update dengan berbagai situasi yang terjadi di dunia. Beberapa cerita tentang Covid 19 dipaparkan secara menarik dan edukatif. 

Lewat cerita ini anak jadi mengerti apa itu virus Corona dan bagaimana caranya agar tidak tertular virus ini.

Pengalaman membaca lewat Let's Read menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan selama situasi pandemi Corona ini. Ketika anak tidak bisa bertemu teman-temannya, tidak bisa bermain di luar, penggunaan gadget untuk bermain tak bisa lagi dihindarkan.  

Meski demikian pemakaiannya tetap saya batasi dan kontrol. Karena itu, konten yang dilihat pun harus diseleksi. Hadirnya perpustakaan digital seperti Let's Read ini membuat hati orangtua seperti saya lebih tenang. Apalagi kini Let’s Read banyak menambah cerita-cerita baru setiap harinya.



Membaca cerita Let's Read dari aplikasi smartphone.

Senangnya melihat si kecil yang makin asyik dengan cara baru belajarnya. Saya rutin membacakan dongeng-dongeng dari Let's Read setiap menjelang tidur di malam hari, tapi kini di kala senggang kami pun belajar mengeja dari cerita pendeknya. Setiap hari akan selalu ada cerita baru, kosakata baru, wawasan dan pengetahuan baru. 

Buat kami, senang rasanya terlibat lebih aktif dalam tumbuh kembang si kecil. Dengan aktivitas membacakan dongeng ini, bonding atau ikatan anak dan orangtua pun lebih kuat. Yuk Ayah Bunda, kita gerakan kegiatan literasi sejak dini ini dengan cara menyenangkan bersama Lets Read.. Unduh aplikasinya, dan nikmati keseruan belajar bersama si kecil.





Comments

  1. Seru banget ya aplikasinya, jadi solusi menyediakan bahan bacaan untuk anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, seru.. si kecil jadi ketagihan minta diceritain terus.. salam kenal ya mbak..

      Delete

Post a Comment