Low Budget High Quality Travelling

Pengin liburan tetap asyik meski budget terbatas. Itu juga yang sempat terselip di benak saya saat suami dapat libur tiga hari.  Cuss..Tanpa pikir panjang, kami memilih Bogor, mendinginkan pikiran sejenak di kota yang hijau dan sejuk. Liburan kami memang semi-backpacker, karena membawa anak kami, Adnan, yang masih 3 tahun.

Berbekal tas ransel Eiger "Hikeholic" andalan, kami naik commuter line. Kami bergerak dari stasiun Kebayoran Lama menuju Tanah Abang, kemudian sambung ke kereta jurusan Bogor. 


Suasana Stasiun Bogor. Hampir setiap hari stasiun ini selalu ramai. 

Terus terang saya sangat menikmati perjalanan ini, di sepanjang jalan saya menghapal nama-nama stasiun pemberhentian. Hehehe.. Mungkin rada norak ya saya, maklum jarang sekali naik kereta. Tapi KAI Commuter line Jakarta saat ini sangat nyaman, ber-AC. Meski sesak, tidak menyiksa. Apalagi untuk ibu beranak balita seperti saya, selalu ada kursi prioritas termasuk untuk orang tua dan wanita hamil. 

Sst.. Masih ada cerita norak naik  commuter line, kapan-kapan saya ceritakan ya.. :D



Sampai Bogor perjalanan backpacker kami dimulai. Kami nekad jalan kaki menuju hotel. Menurut Google Map jarak hotel kurang lebih 1 km. Seru juga, meski muter-muter, tapi kami jadi hafal jalan dan sibuk menandai tempat makan yang wajib disambangi. 

Dan ternyata Bogor juga kota yang ramah untuk pejalan kaki. Berjalan di trotoar selebar kurang lebih 1,5 m dinaungi pohon-pohon raksasa sambil menghirup udara yang segar. Belum lagi pemandangan gedung-gedung tua yang apik dan terawat di sepanjang jalan. Deretan tempat kuliner yang meneteskan air liur dan menggoda perut. Namun begitu jarang tempat sampah, sehingga kami harus menjejali sampah ke tas sementara, sampai bertemu tempat sampah. 




Kami melintasi Istana Bogor, Kebun Raya, beberapa taman kota.. Dan..Akhirnya tak terasa sampai juga di Whiz Prime Hotel, tempat kami menginap. Tak terasa juga, satu jam kami berjalan menuju hotel sudah menjadi hiburan tersendiri. Hehe..Maklum, biasa di tempat yang macet, berasap tebal, dan panas.




Hotel kami adalah hotel berbintang tiga dengan kolom renang (salah satu tujuan liburan kali ini memang untuk berenang, hehehe).  Kami memesan kamar tipe standar dengan single bed yang besar. Dan ternyata, apa yang didapat... Sebuah kamar standar dengan jendela menghadap pemandangan Gunung Gede Pangrango! Masya Allah... Allah memang Maha Baik.. :') 

Saya dan suami yang gila foto lantas berlomba bangun pagi demi membidik drama fajar menyingsing dari balik gunung. Hurrraaaaa..... :D




Liburan di Bogor 3 hari 2 malam memang terlalu amat singkat. Tak cukup menelusuri kota hujan itu dalam waktu singkat. Alhasil kami berupaya menikmati detik demi detik waktu bersama. 



Berenang, malas-malasan di hotel, jalan-jalan (meski hanya bisa menikmati kebun raya sebentar), menikmati Sop Durian Pak Ewok yang terkenal, singgah minum Kopi Gayo di Upnormal Caffee, dan mencicipi kue lezat bikinan Shireen Sungkar, Bogor Raincake. Hmm.. Alhamdulillaah... Liburan yang kenyang dan yummy... :p




Comments