Dinner Mewah di Atas Cruise Tasik Putrajaya


Mengabadikan keindahan Jembatan Seri Wawasan dari atas Kapal Cruise Tasik Putrajaya.
Suasana di atas Kapal Cruise Tasik Putrajaya (1).
Seorang jurnalis mewawancarai Larry Lamb, pemandu wisata yang mengiringi perjalanan kami di Malaysia.
Suasana di atas Kapal Cruise Tasik Putrajaya (2).
Jelang senja di Danau Putrajaya.
"Good afternoon Ladies and gentlement, welcome to our Dinner Cruise Tasik Putrajaya. I'm your cruise captain, we'll be cruising Putrajaya lake at about 30 minutes from now. Please take a rest while enjoying our complimentary drinks."

Demikian seorang pria berpakaian seragam lengkap pelayaran menyambut penumpang boat dengan ramah di tuang tunggu. Delegasi Pasific Asia Travel Association (PATA) dan awak media, menyelesaikan perjalanan akhir pekan dengan makan malam di atas cruise boat, usai mengelilingi separuh kompleks istana Perdana Menteri Malaysia di Putrajaya, Malaysia.

Para pelayan berkeliling ruang tunggu menyambut tamu mereka sambil membawa gelas-gelas jus dan penganan kecil, sambil menunggu kapal cruise dipersiapkan. Rombongan pun dibagi dua, satu kapal untuk para delegasi, satu lagi untuk media.

Sekitar pukul 18.30 waktu setempat, kedua kapal pun diberangkatkan. Senja perlahan turun dari kejauhan, membiaskan sinar keemasan di balik Masjid Putrajaya. Para awak media mulai menyiapkan perangkat kamera, untuk mengabadikan momen syahdu dari atas kapal yang berlayar mengelilingi danau buatan seluas 650 hektar ini.

Di atas meja, makan malam mulai disiapkan. Hidangan ala western yang disediakan oleh  Putrajaya dibuka dengan Home Smoke Salmon on Mixed Garden Greens and Cucumber Dill Salad Served with Melba Sundried Tomato Toast. Cita rasa daging ikan salmon asap ini dipadukan dengan aneka jus pilihan tamu.

Para fotografer asyik mengambil gambar di haluan dan dek. Matahari tak nampak bulat, awan tipis menyingkap bentuknya, namun membiaskan warna merah membakar langit. Awak media makin semangat. Sebagian meja ditinggalkan, begitu juga hidangan lezat yang datang berganti.

Kami duduk semeja dengan Larry Lamb, pria keturunan Tionghoa, yang berprofesi sebagai pemandu wisata sepanjang perjalanan kami di Kuala Lumpur dan Putrajaya. Menurutnya, kami memang beruntung.

"Jarang orang menikmati cruise sambil dinner, karena harganya yang mahal, dan biasanya hanya orang-orang tertentu yang disambut sambil menikmati makan malam di atas kapal ini," ujar pria 58 tahun ini.

Dikatakannya, Cruise Tasik Putrajaya (CTP) ini biasanya hanya dinikmati pelancong untuk berkeliling danau selama 30 menit, itu pun hanya dibuka antara pukul 10.00 hingga 17.00.

Menurut sebuah website resmi CTP, harga yang dikenakan pada perjalanan mengelilingi danau ini bervariasi. Mulai RM 20 hingga ribuan RM, tergantung paket, jenis kapal, dan waktu perjalanan.

Untuk perjalanan sambil makan malam, biayanya mulai RM 58-158. Beda lagi dengan charter kapal, per jam perjalanannya memakan biaya mulai RM 20-3000. Paket perjalanan itu pun membedakan biaya angkut para siswa sekolah, dewasa, dan anak-anak.

Ada empat jenis pelayaran, menggunakan perahu dondang sayang, love boat, daun cruise, dan sebarau cruise. Kami menggunakan Sebarau Cruise. Perjalanan dinner cruise ini memakan waktu sekitar 3 jam, mengelilingi danau berkali-kali, melewati Mesjid Putrajaya, jembatan Seri Wawasan yang menjadi landmark Putrajaya, istana Perdana Menteri, dan hamparan hijau Taman Botani.

Larry sempat bertanya pada kami tentang Danau Toba, lucunya ia awalnya menganggap danau itu pun buatan, seperti Danau Putrajaya milik Malaysia.

Di penghujung perjalanan, kapten mengunjungi setiap meja, menanyakan kabar kami. "How's the food? how do you like the cruise?" tanya sang kapten berparas India ini. Sayangnya kami tidak sempat bertanya lebih banyak karena harus mematuhi jadwal perjalanan tour Putrajaya.(*)


*Tulisan ini adalah postingan lama yang diliput sekitar tahun 2011.

Comments