Sejujurnya, saya nggak hobi banget belanja. Tapi saya bisa
tergoda juga, apa lagi kalau ada barang murah, terutama kalau itu kebutuhan
rumah tangga atau anak, yaa.. nggak apa-apalah..kapan lagi bisa dapat barang
murah, hehehe..
Satu yang menarik perhatian saya adalah Flash Sale,
sebuah promo jualan online yang digelar sebah situs belanja besar akhir-akhir
ini. Flash Sale menawarkan berbagai produk
murah, yang diselingi penawaran menarik seperti bebas ongkir, cashback, dan
lain-lain. Dan ya, pertama kali tahu Flash Sale ini, saya termasuk yang agak
kalap. Hahahaha.. ketahuan deh.
![]() |
canva.com |
Bagaimana tidak. Flash Sale saat itu menawarkan berbagai
produk rumah tangga, kecantikan, hobi, sampai fesyen dengan harga mulai
Rp.10.000. Saya, ibu waktu penuh, yang berpikir dan selalu berpikir tentang
mencukupi kebutuhan keluarga langsung putar otak.
Saat itu saya dan suami menghabiskan Rp.200.000 hingga
Rp.300.000 dalam satu bulan, hanya untuk membeli printilan-printilan (tapi
penting), seperti kotak makan, rantang, tas, mainan edukatif untuk bocah,
peralatan mandi, dan lain sebagainya. Lebih dari 10 kiriman datang dalam kurun
waktu dua minggu.
Saya puas, semua barang itu ada gunanya di kemudian hari,
dan kalau dihitung-hitung saya pun sudah berhemat. Tapi setelah itu, menyelinap
sebuah perasaan bersalah. Saya merasa telah abai, kebiasaan belanja telah
menyita waktu tersendiri, dan membiarkan banyak hal lain terbengkalai, termasuk
anak dan suami. Oh no..
Dari sini, saya memutuskan untuk lebih bijak berbelanja
online. Yup, mungkin kita sepakat, belanja online itu memberi keuntungan yang
banyak untuk konsumen. Bagi seorang ibu, sangat penting untuk bisa melakukan
berbagai aktivitas dalam satu waktu. Saya harus berterima kasih pada para
marketplace dan merchant yang membantu saya mencukupi kebutuhan keluarga, tanpa
mengharuskan saya pergi ke luar rumah.
Tapi sebagai konsumen seperti saya pun harus cerdas. Belanja
online juga ada aturannya, the do’s and don’ts yang saya rangkum berdasarkan
pengalaman belanja saya.
1. Cermati
barang dan tokonya.
Siapa yang nggak suka
diskon? Saya juga suka sekali. Tapi sebelum memutuskan beli barang diskonan,
teliti dulu apakah barang asli, baru, seken, atau ada cacatnya. Bagaimana
tokonya, apakah cukup tepercaya, mendapat respon yang baik dari konsumen
sebelumnya. Cek juga ulasan konsumen terhadap produk.
![]() |
canva.com |
2. Cek
harga di pasaran.
Biasanya kita lihat di foto
produk, ada harga dicoret dan ditulis lagi harga baru di sampingnya. Tunggu,
jangan terkecoh, bisa jadi ini hanya trik untuk mengelabuhi konsumen yang suka
buru-buru. Padahal harganya sama atau malah lebih mahal dari harga di pasaran. Cek
dulu toko-toko sebelah, mana tau ternyata malah ada yang tawarkan produk serupa
dengan harga lebih murah.
3 . Manfaatkan fitur diskusi
Jika ingin tahu banyak, tanyakan
seputar produk pada seller. Selain kita jadi lebih paham, kita juga tahu apakah
seller cukup responsif, ramah, dan memberikan solusi atas permasalahan kita
(jika ada).
4. Cek
promo
Cermati juga promo-promo
diskon, cash back, gratis ongkir, dan lain-lain yang digelar situs belanja yang
Anda sambangi. Biasanya mereka mengeluarkan kode-kode yang disalin atau copy ke
form pembayaran. Mayankan kalau dapat diskon atau cash back, hehe..
5. Beri
konfirmasi dan ulasan
Jika transaksi sudah
selesai, dan barang sudah diterima, segeralah lakukan konfirmasi. Anda bisa komplain
jika produk tidak sesuai yang diminta, atau memberikan ulasan positif untuk
transaksi yang sudah berjalan baik. Ulasan Anda sangat berguna untuk penilaian
toko dan calon konsumen yang lain.
Konfirmasi ini juga akan
mengakhiri proses transaksi secara adil. Barang Anda terima, uang pun mengalir
ke kas seller. Kalau Anda tidak segera konfirmasi, seller belum bisa menerima
uangnya segera, harus menunggu 1-2 hari, kasian kan kalau yang modalnya kecil.
6. Bijak
Berbelanja
![]() |
canva.com |
Nah, ini yang terakhir.. Kita harus bijak berbelanja. Mencoba kaitkan antara logika dompet dan kemampuan, hahaha. Kalau uang lagi ngepas, ya sebaiknya tunda belanja saja. Promo-promo itu nggak akan lari dikejar, hehehe..
Jangan lupa juga, ada
sebagian waktu Anda yang dibutuhkan orang lain, misalnya keluarga dan pekerjaan.
Lebih gawat lagi kalau Anda jadi lalai ibadah Ramadhan karena kegandrungan
belanja. Nah.. ini self reminder juga untuk saya. Semoga Ramadhan ini menuai berkah, bukan menghabiskan isi dompet mencari harga murah.
Comments
Post a Comment